Pekan lalu, tepatnya tanggal 21 Maret 2022 baru saja diperingati sebagai hari Down Syndrome sedunia yang ke-11 dengan tema besar "Apa makna inklusi?". Tema ini diracang sebagai momen bagi komunitas Down Syndrome global agar terhubung setiap tahunnya. Selain itu, perayaan ini semacam pengingat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Down Syndrome.
Di sekolah khusus Sang Timur, Kota Tangerang, Banten, sebanyak 33 orang siswa down syndrome mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA mengikuti kegiatan membuat kue kering yang diadakan untuk merayakan hari istimewa itu. Pemilihan membuat kue bukan tanpa alasan. Menurut kepala sekolah, Suster Rachel, anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah tersebut telah terbiasa dengan kegiatan keterampilan seperti menjahit, bertani dan tata boga. Dengan menggandeng Bogasari, anak-anak Down Sydrome mendapat bimbingan langsung dari chef yang berpengalaman.