logo Kompas.id
EkonomiLima Kode Mesra Pasar China...
Iklan

Lima Kode Mesra Pasar China untuk Produk Indonesia

Kode dari pasar China, antara lain, membesarnya nilai perdagangan RI-China disertai surplus bagi Indonesia.

Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA DARI BEIJING, CHINA
· 1 menit baca
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun (ketiga kiri) berbincang, antara lain, dengan Tenaga Profesional Bidang Ideologi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, AM Putut Prabantoro (ketiga kanan); Chief Operating Officer PT Bersama Untuk Nusantara, Erben Noerman (kedua kanan); serta Presiden Direktur Pinjam Modal (PT Finansial Integrasi Teknologi) Herman Handoko (kedua kiri), Kamis (24/10/2024), di KBRI Beijing, China.
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun (ketiga kiri) berbincang, antara lain, dengan Tenaga Profesional Bidang Ideologi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, AM Putut Prabantoro (ketiga kanan); Chief Operating Officer PT Bersama Untuk Nusantara, Erben Noerman (kedua kanan); serta Presiden Direktur Pinjam Modal (PT Finansial Integrasi Teknologi) Herman Handoko (kedua kiri), Kamis (24/10/2024), di KBRI Beijing, China.

Para pengusaha China terus merangsek pasar Indonesia dengan beragam produknya, mulai dari yang berteknologi tinggi macam kendaraan listrik hingga barang kebutuhan sehari-hari seperti tekstil. Namun, sebaliknya, pasar ”Negeri Tirai Bambu” itu sesungguhnya mengirim kode kemesraan agar produk RI makin banyak pula yang masuk ke sana.

Gangguan pada industri tekstil Tanah Air terus dikaitkan dengan China. Pelaku usaha kita menyebut produksi tekstil negara tersebut berlebih sehingga pasar di luar negeri jadi sasaran ”pembuangan” produk, termasuk ke Indonesia.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan