Konsumerisme
Buruk Rupa di Balik Pamor Industri Kecantikan
Serupa dengan ”fast fashion”, industri kecantikan meninggalkan ragam jejak masalah, mulai dari lingkungan hingga sosial.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F10%2F11%2Fe635f214-d514-4c7f-83d6-23646620a415_jpg.jpg)
Berbagai jenis kemasan produk kecantikan ditawarkan pameran Cosmobeaute Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2024). Pameran ini menjadi barometer dari perkembangan industri kecantikan Indonesia.
Industri kecantikan tengah tumbuh subur. Banyak jenama baru bahkan lokal bermunculan. Mereka berlomba-lomba menawarkan produk dengan iklan yang memukau. Mereka tidak lagi hanya menyasar perempuan, tetapi juga laki-laki.
Frekuensi acara-acara kecantikan yang kerap dihelat di kota-kota besar bertambah. Promosi produk dilakukan dalam skala besar. Toko-toko kosmetik juga melakukan promosi meski dengan skala lebih kecil.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Buruk Rupa di Balik Pamor Industri Kecantikan".
Baca Epaper Kompas