logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga Minyak Terus Menanjak,...
Iklan

Harga Minyak Terus Menanjak, Waspadai Dampaknya bagi Indonesia

Apabila tren kenaikan harga berlanjut, Indonesia perlu mewaspadai potensi dampak pada pasokan dan fiskal.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Pekerja PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) beraktivitas di dalam kawasan Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (27/10/2022). PT KPI berhasil mengembangkan dan memproduksi <i>green </i>diesel dan <i>green </i>avtur yang berbahan bakar minyak kelapa sawit. Saat ini Kilang Cilacap mampu menghasilkan <i>green </i>diesel (<i>hydrotreated vegetable oil</i>/HVO) hingga 3.000 barel per hari.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) beraktivitas di dalam kawasan Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (27/10/2022). PT KPI berhasil mengembangkan dan memproduksi green diesel dan green avtur yang berbahan bakar minyak kelapa sawit. Saat ini Kilang Cilacap mampu menghasilkan green diesel (hydrotreated vegetable oil/HVO) hingga 3.000 barel per hari.

JAKARTA, KOMPAS β€” Harga minyak mentah mulai mendekati 80 dollar AS per barel setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersuara terkait potensi serangan balik Israel yang menyasar industri minyak Iran. Apabila tren berlanjut, Indonesia perlu mewaspadai potensi dampak pada pasokan dan fiskal, yang juga dapat berdampak pada masyarakat.

Sebelumnya, pada Selasa (1/10/2024), Iran menembakkan rudal-rudal balistiknya ke Israel pada Selasa (1/10/2024). Harga minyak jenis Brent pun naik dari sebelumnya 73 dollar AS per barel menjadi 75 dollar AS per Barel. Hal itu diakibatkan munculnya kekhawatiran meluasnya konflik karena Iran merupakan salah satu anggota kunci Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan