logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSatu Dekade Rezim Jokowi,...
Iklan

Satu Dekade Rezim Jokowi, Pemerintah Bangun 521 Infrastruktur

Butuh kerja sama pemerintah daerah agar transportasi umum dapat terus berjalan. Otonomi daerah perlu dioptimalkan.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Β· 0 menit baca
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) memberikan keterangan terkait sektor transportasi dalam Konferensi Pers Kinerja Sektor Transportasi dalam 10 tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). Sektor transportasi turut berkontriibusi dalam pembangunan infrastruktur nasional terutama dalam meningkatkan keterhubungan antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi. KOMPAS/RADITYA HELABUMI 01-10-2024
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) memberikan keterangan terkait sektor transportasi dalam Konferensi Pers Kinerja Sektor Transportasi dalam 10 tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). Sektor transportasi turut berkontriibusi dalam pembangunan infrastruktur nasional terutama dalam meningkatkan keterhubungan antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi. KOMPAS/RADITYA HELABUMI 01-10-2024

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah telah membangun ratusan infrastruktur di sektor transportasi di masa sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo. Di balik besarnya proyek-proyek infrastruktur yang dibangun, keterbatasan anggaran tetap menjadi salah satu tantangan yang dihadapi. Pemerintah akan berupaya memanfaatkan pembiayaan kreatif untuk memenuhi besarnya kebutuhan dana pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat ada 521 infrastruktur yang terbangun dalam kurung sepuluh tahun terakhir. Pembangunan terbanyak pada sektor transportasi laut (193 infrastruktur), diikuti darat (157), udara (91), dan perkeretaapian (80). Dalam pembangunan infrastruktur tersebut, pemerintah berupaya menekankan Indonesia-sentris, bukan Jawa-sentris. Pembangunan hingga ke daerah terpencil, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP) mendapat perhatian khusus.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan