energi terbarukan
RI Garap 400 Proyek Transisi Energi
Peralihan dari fosil ke energi terbarukan akan dilakukan bertahap demi menjaga target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F08%2F13%2F2ae06c60-9338-4407-a551-3645dd510ad4_jpg.jpg)
Instalasi panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya Ibu Kota Nusantara (PLTS IKN) yang telah beroperasi di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (31/7/2024). Lahan berbukit bekas hutan tanaman industri eukaliptus seluas 86 hektar dipilih menjadi lokasi PLTS IKN berkapasitas 50 megawatt (MW). Untuk tahap I, terpasang 21.600 panel surya di atas lahan seluas 10 hektar, yang menghasilkan listrik berkapasitas 13,5 megawatt-peak (MWp)/10 MWac.
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia menyatakan komitmen beralih dari energi fosil ke energi terbarukan, di antaranya melalui 400 proyek yang disiapkan. Proyek itu termasuk pengakhiran dini operasi pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU Suralaya di Banten, dan PLTU Cirebon I di Cirebon, Jawa Barat. Namun, peralihan tersebut akan dilakukan bertahap demi menjaga target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, di Jakarta, Kamis (5/9/2024), mengatakan, posisi Pemerintah Indonesia sudah jelas, yakni berkomitmen pada transisi energi. Target emisi nol bersih (net zero emission/NZE) tahun 2060 telah ditetapkan, bahkan dicoba dikejar lebih cepat.