logo Kompas.id
Ekonomi”Lifting” Minyak Masih Dikejar...
Iklan

”Lifting” Minyak Masih Dikejar di Atas 600.000 Barel Per Hari

Angka tersebut terbilang optimistis mengingat posisi ”lifting” minyak saat ini sekitar 570.000 barel per hari.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 0 menit baca
Tempat pemrosesan utama minyak di lapangan Banyu Urip di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8/2024). Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), menjadi salah satu tulang punggung produksi minyak nasional. Proyek <i>infill clastic</i> atau pengeboran di lapisan berbeda pada lapangan yang sama, sejak empat bulan lalu, telah berproduksi sebesar 13.300 barel minyak per hari.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Tempat pemrosesan utama minyak di lapangan Banyu Urip di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8/2024). Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), menjadi salah satu tulang punggung produksi minyak nasional. Proyek infill clastic atau pengeboran di lapisan berbeda pada lapangan yang sama, sejak empat bulan lalu, telah berproduksi sebesar 13.300 barel minyak per hari.

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Komisi VII DPR menyepakati produksi siap jual atau lifting minyak bumi pada asumsi dasar RAPBN Tahun Anggaran 2025 sebesar 605.000 barel per hari. Angka itu terbilang optimistis mengingat posisi lifting minyak saat ini sekitar 570.000 barel per hari, menyusul tren penurunan lifting minyak bumi yang terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Angka itu disepakati dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (27/8/2024). Asumsi dasar lain yang disepakati ialah lifting gas bumi 1,005 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), biaya operasi yang dipulihkan (cost recovery) 8,5 miliar dollar AS, dan harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar 82 dollar AS per barel.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan