ENERGI TERBARUKAN
Solusi Tantangan Transisi Energi lewat PLTS Terapung Saguling
Kemitraan seperti IP-ACWA Power menjadi bagian dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F08%2F05%2F2a76a2c5-23de-465d-8ff6-26d05300bcfe_jpg.jpg)
Perahu nelayan melintas di dekat pintu air bendungan PLTA Saguling di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (17/7/2024). Waduk Saguling akan dibangun PLTS terapung dengan luas 95 hektar yang terapung di perairan waduk.
Pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Saguling, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang ditargetkan beroperasi komersial pada 2026, menjadi salah satu proyek pengembangan energi terbarukan penyokong energi bersih nasional. PLTS terapung itu dikembangkan PT PLN Indonesia Power bersama perusahaan pembangkitan listrik asal Arab Saudi, ACWA Power.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling, dengan luas 95 hektar, akan dibangun di permukaan perairan Waduk Saguling. Berkapasitas 95,3 megawatt peak (MWp)/60 MWac, pembangkit itu akan memproduksi listrik 146 gigawatt jam (GWh) per tahun atau setara untuk kebutuhan 66.000 rumah tangga. Pengembangan PLTS terapung itu dimulai 2018 dan pengadaan tahun 2022. Adapun penandatanganan letter of intent (LoI) dilakukan pada Desember 2023.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Solusi Tantangan Transisi Energi lewat PLTS Terapung Saguling".
Baca Epaper Kompas