logo Kompas.id
EkonomiDikuasai Investor Asing, Lalu ...
Iklan

Dikuasai Investor Asing, Lalu Lintas Barang Impor di Platform E-dagang Dikhawatirkan Lebih Mudah

Pemerintah sebaiknya mengatur, bukan melarang platformnya untuk beroperasi.

Oleh
MEDIANA
· 1 menit baca
Suasana sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Blok M, Jakarta, yang telah ditinggalkan sebagian besar penyewa dan pengunjung, Senin (24/7/2023). Menurut Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, setelah pandemi mereda, pusat perbelanjaan yang hanya mengedepankan fungsi belanja akan tergerus karena langsung berhadapan dengan e-dagang.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Suasana sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Blok M, Jakarta, yang telah ditinggalkan sebagian besar penyewa dan pengunjung, Senin (24/7/2023). Menurut Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, setelah pandemi mereda, pusat perbelanjaan yang hanya mengedepankan fungsi belanja akan tergerus karena langsung berhadapan dengan e-dagang.

JAKARTA, KOMPAS — Pangsa pasar layanan belanja daring di Indonesia didominasi oleh platform raksasa, seperti Shopee, Lazada, dan Tiktok Shop yang telah merger dengan Tokopedia. Di belakang ketiga platform tersebut ialah investor asing. Situasi ini berpotensi membuat barang impor akan lebih mudah diperdagangkan di Indonesia.

Di negara-negara di Asia Tenggara yang menjadi subyek penelitian Momentum Works, Shopee masih menjadi pemimpin pasar pada 2023 dari aspek jumlah barang yang terjual di platform daring (gross merchandise value/GMV). Total nilai GMV Shopee yang dihitung dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina sebesar 55,1 miliar dollar AS atau setara Rp 890 triliun.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan