logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSisi Gelap Penggunaan AI di...
Iklan

Sisi Gelap Penggunaan AI di Dunia Kerja: Karyawan Merasa Kesepian

Semakin banyak karyawan yang berkolaborasi dengan AIβ€Š, semakin karyawan berpotensi merasa dirugikan secara sosial.

Oleh
MEDIANA
Β· 1 menit baca
Pemanfaatan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI), ChatGPT, di sebuah kantor di Jakarta, Selasa (7/3/2023). ChatGPT adalah <i>chatbot</i> AI berupa model bahasa generatif yang menggunakan teknologi transformer untuk memprediksi probabilitas kalimat atau kata berikutnya dalam suatu percakapan ataupun perintah teks.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Pemanfaatan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI), ChatGPT, di sebuah kantor di Jakarta, Selasa (7/3/2023). ChatGPT adalah chatbot AI berupa model bahasa generatif yang menggunakan teknologi transformer untuk memprediksi probabilitas kalimat atau kata berikutnya dalam suatu percakapan ataupun perintah teks.

Era pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam dunia kerja sudah di depan mata. AI disebut-sebut mampu melakukan pekerjaan lebih banyak dan lebih cepat daripada cara-cara kerja selama ini. Namun, hati-hati, ada sisi gelap yang tak bisa disepelekan. Apa itu?

David De Cremer dari Profesor Manajemen dan Teknologi Universitas Northeastern dan Joel Koopman dari TJ Barlow Professor of Business Administration May Business School of Texas A&M University membuat kajian seputar hal itu. Keduanya melakukan serangkaian penelitian untuk mengetahui bagaimana karyawan yang bekerja dengan AI memengaruhi hubungan dengan sesama rekan kerja manusia.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan