”Pay Later”, Siasat Bertahan di Tengah Melemahnya Daya Beli

"Pay later" menjadi akses kredit pertama bagi perempuan, milenial, dan konsumen dengan pengeluaran Rp 1,5-Rp 3 juta.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Deretan laptop baru ditawarkan di salah satu toko di pusat perbelanjaan di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Penguatan dollar AS mulai memengaruhi harga barang-barang elektronik. Dampaknya, pedagang mulai merasakan terjadi penurunan permintaan karena konsumen menahan diri untuk berbelanja.

Di tengah tekanan situasi ekonomi, masyarakat tetap harus memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Berbagai upaya pun ditempuh, salah satunya dengan mengandalkan akses pembiayaan alternatif berupa beli sekarang bayar nanti atau pay later.