Inovasi ”Direct to Cell” Starlink Elon Musk Belum Ada Regulasinya
Besaran BHP ISR yang dikenakan kepada Starlink Rp 23 miliar per tahun.
![Petugas memasang perangkat Starlink Flat High Performance Kit di Ibu Kota Nusantara, Jumat (17/5/2024). Perangkat itu disediakan oleh Tony Blair Institute.](https://cdn-assetd.kompas.id/qFqKVV_4sGvAFNDvMBNxFhSfE44=/1024x677/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F05%2F17%2F457168c2-4ad9-4bbd-8187-bee31be74407_jpg.jpg)
Petugas memasang perangkat Starlink Flat High Performance Kit di Ibu Kota Nusantara, Jumat (17/5/2024). Perangkat itu disediakan oleh Tony Blair Institute.
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan, inovasi direct to cell satelit Starlink yang memungkinkan koneksi langsung dari satelit ke ponsel belum diatur dalam regulasi Indonesia. Inovasi itu, kalau dijalankan, juga berpotensi akan menimbulkan interferensi dengan spektrum frekuensi jaringan seluler yang eksklusif digunakan oleh operator telekomunikasi seluler di Indonesia.
Hal itu ditegaskan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Ismail, dalam keterangan pers, Minggu (23/6/2024) malam, di Jakarta.