ekonomi hijau
Berlomba-lomba Mengubah Perilaku Generasi Muda soal Penanganan Sampah
Sekitar 60 persen warga yang aktif menyetor sampah secara berulang adalah perempuan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F05%2F11%2F54bb01d1-c1d8-460b-991d-2847b825f8ad_jpg.jpg)
Seorang mahasiswa mengumpulkan sampah ke dalam kantong-kantong plastik di kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/5/2019).
Tantangan berat untuk menuju Indonesia bebas sampah adalah timbunan sampah yang banyak dan pengurangan sampah yang kurang optimal. Mengutip Mongabay, pada tahun 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, 72 persen penduduk Indonesia belum peka isu sampah. Lalu, 81 persen sampah tidak dipilah.
Namun, bukan berarti tantangan tersebut tidak bisa diatasi. Di Indonesia, berbagai perusahaan rintisan bidang teknologi (start up) hijau bermunculan. Dengan teknologi serta inovasi model bisnis yang dimiliki, mereka berusaha keras mengajak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, sadar dan mau mengubah perilaku mereka dalam menyikapi sampah. Kerja keras mereka perlahan-lahan membuahkan hasil.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "Berlomba-lomba Mengubah Perilaku Generasi Muda ".
Baca Epaper Kompas