pasar modal
Rupiah dan Indeks Saham Makin Terpukul
Tren suku bunga tinggi, gejolak politik dalam negeri, sampai musim semi dividen saham menjadi faktor pelemahan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F04%2F21%2Fa6085e63-bd9e-4ff7-a19a-e9fd2f6f3287_jpg.jpg)
Karyawan memeriksa stok uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing PT V8 Valasindo di Jakarta, Minggu (21/4/2024).
JAKARTA, KOMPAS — Pergerakan kurs rupiah hingga Indeks Harga Saham Gabungan bergerak ke titik terendah sepanjang 2024. Pengamat menilai, tren suku bunga tinggi, gejolak politik dalam negeri, sampai musim semi dividen saham menjadi faktor pelemahan.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), pada perdagangan Rabu (12/6/2024), rupiah ditutup di level Rp 16.297 per dollar AS atau melemah 5,26 persen dibandingkan penutupan akhir 2023. Ini juga sekaligus menjadi kurs rupiah terlemah sepanjang kalender berjalan 2024. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai penutupan perdagangan hari ini berada di posisi 6.850, jatuh sekitar 5,7 persen dibandingkan level IHSG di awal tahun di atas 7.300.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Rupiah dan Indeks Saham Makin Terpukul".
Baca Epaper Kompas