logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊGrace Natalie, Mind Id, dan...
Iklan

Grace Natalie, Mind Id, dan Persoalan Kompetensi Komisaris BUMN

Pengangkatan Grace Natalie sebagai komisaris BUMN Mind Id menambah kontroversi polemik tata kelola perusahaan negara.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
Β· 0 menit baca
Tokoh nasional Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Ketua Umum PSI Giring Ganesha, dan politisi Budiman Sudjatmiko (dari kiri ke kanan) saat hadir dalam Kopi Darat Nasional PSI di Tennis Indoor, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta,
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Tokoh nasional Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Ketua Umum PSI Giring Ganesha, dan politisi Budiman Sudjatmiko (dari kiri ke kanan) saat hadir dalam Kopi Darat Nasional PSI di Tennis Indoor, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta,

Kontroversi dan polemik pengangkatan jabatan komisaris di badan usaha milik negara (BUMN) adalah lagu lama yang terus berulang. Anggapan bahwa tata kelola perusahaan negara masih lekat dengan unsur politik terpelihara oleh hadirnya nuansa politis di sejumlah situasi penunjukan dewan komisaris.

Dalam situasi teranyar, anggapan tersebut kembali menguat lewat pengangkatan Grace Natalie menjadi komisaris pada BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau Mind Id. Grace merupakan sosok yang lekat sebagai salah satu pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI),

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan