Apakah Mungkin ”Two Full Time Jobs”?
Di tengah fenomena seperti itu yang mulai muncul, bagaimanakah perusahaan harus bersikap?
Saya mengerjakan dua pekerjaan penuh waktu sehari. Pekerjaan pertama adalah pukul sembilan pagi hingga pukul lima sore dan setelah itu, saya bekerja di layanan pelanggan hingga pukul 10 malam. Saya bekerja dua kali lebih keras sekarang sehingga saya bisa berhenti bekerja lebih awal. Tujuan saya adalah pensiun lebih dini, semoga bisa di usia sekitar 30.
Itulah kisah Jane (nama samaran). Seorang warga Kanada yang diwawancarai oleh Business Insider mengenai dua pekerjaan penuh waktu. Diskusi tentang menjalankan dua pekerjaan dalam sehari atau dikenal two fulltime jobs sedang marak di banyak negara. Obrolan soal ini muncul di beberapa kanal media sosial, terutama di antara mereka yang termasuk generasi Z. Penghasilan yang tak mencukupi yang berhadapan dengan pengeluaran yang makin membesar mengakibatkan sejumlah orang mulai memikirkan untuk melakukan langkah tersebut.