logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSerikat Pekerja Ramai-ramai...
Iklan

Serikat Pekerja Ramai-ramai Tolak Program Tapera

Sejumlah konfederasi serikat pekerja menolak implementasi program Tapera.

Oleh
MEDIANA
Β· 1 menit baca
Buruh pabrik tekstil di kawasan Ciledug, Cirebon, Jawa Barat, antre memesan makan saat istirahat siang, Jumat (31/3/2023). Di wilayah Cirebon mulai bermunculan pabrik-pabrik tekstil dan garmen baru yang merupakan pindahan dari wilayah Karawang dan Tangerang. Masih murahnya UMR di Cirebon menjadi salah satu daya tarik pengusaha untuk mendirikan pabrik di kawasan tersebut. KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK) 31-03-2023
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Buruh pabrik tekstil di kawasan Ciledug, Cirebon, Jawa Barat, antre memesan makan saat istirahat siang, Jumat (31/3/2023). Di wilayah Cirebon mulai bermunculan pabrik-pabrik tekstil dan garmen baru yang merupakan pindahan dari wilayah Karawang dan Tangerang. Masih murahnya UMR di Cirebon menjadi salah satu daya tarik pengusaha untuk mendirikan pabrik di kawasan tersebut. KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK) 31-03-2023

JAKARTA, KOMPAS β€Šβ€” β€ŠSerikat pekerja ramai-ramai menolak berlakunya PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tabungan Perumahan Rakyat. Substansi isi PP yang mewajibkan semua pekerja swasta dan mandiri ikut mengiur pada program tabungan perumahan rakyat dianggap menambah beban pekerja.

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita, Selasa (28/5/2024), di Jakarta, mengatakan, seluruh anggota KSBSI di 24 provinsi menolak PP Nomor 21 Tahun 2024 karena selama ini beban buruh sudah berat.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan