logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPengembangan Industri...
Iklan

Pengembangan Industri Manufaktur Energi Terbarukan Butuh Akselerasi

Kemandirian nasional dalam memproduksi solar photovoltaik mesti didorong.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Teknisi memantau suhu serapan di atas permukaan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata yang dikelola PT Pembangkitan Jawa Bali yang berada di kawasan Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Kamis (23/9/2021).
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Teknisi memantau suhu serapan di atas permukaan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata yang dikelola PT Pembangkitan Jawa Bali yang berada di kawasan Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Kamis (23/9/2021).

JAKARTA, KOMPAS - Pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS menjadi salah satu energi terbarukan yang tengah dipacu dalam rangka memenuhi target-target transisi energi. Namun, penyediaan solar photovoltaik atau solar PV saat ini masih bergantung dari impor. Perlu ada percepatan pengembangan industri manufaktur solar PV dalam negeri agar tercipta nilai tambah hulu ke hilir dalam transisi energi.

Kepala Pusat Penelitian Energi Berkelanjutan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Tri Widjaja, dihubungi Minggu (26/5/2024) mengatakan, saat ini belum ada solar PV yang semua rantai produksinya di dalam negeri, sehingga masih bergantung pada impor, khususnya China. Itu antara lain karena belum adanya produksi silikon kristal, yang mampu mencapai skala keekonomian.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan