logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊLambat Mengimpor, Importir...
Iklan

Lambat Mengimpor, Importir Pangan Pokok Bakal Kena Sanksi

Per Mei 2024, impor bawang putih baru terealisasi 122.583 ton atau 35,8 persen dari PI yang diterbitkan.

Oleh
HENDRIYO WIDI
Β· 1 menit baca
Bawang putih impor saat ini mendominasi pasar, salah satunya di Pasar Johar, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/8/2022). Indonesia merupakan salah satu importir bawang putih terbesar di dunia dengan rata-rata volume sebesar 509.621 ton per tahun.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Bawang putih impor saat ini mendominasi pasar, salah satunya di Pasar Johar, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/8/2022). Indonesia merupakan salah satu importir bawang putih terbesar di dunia dengan rata-rata volume sebesar 509.621 ton per tahun.

JAKARTA, KOMPAS β€” Belakangan ini, pemegang izin impor sejumlah pangan pokok cenderung lambat merealisasikan impor. Hal itu mengganggu stok pangan sehingga harga pangan naik. Oleh karena itu, pemerintah akan membuat regulasi untuk mengatasi persoalan tersebut beserta sanksinya.

Kecenderungan lambatnya realisasi impor sejumlah bahan pangan pokok terindikasi sejak tahun lalu. Pemerintah sudah menerbitkan persetujuan impor (PI) melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag). Namun, importir pemegang PI mandiri dan yang mendapat penugasan pemerintah tidak segera merealisasikan impor bahan pangan pokok.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan