logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊJeli Menyiasati KPR
Iklan

Jeli Menyiasati KPR

Masyarakat perlu mengatur strategi untuk menyiasati potensi kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
Β· 0 menit baca
Hunian rumah tapak terus bertumbuh di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022). Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen akhir April 2024 akan berimbas pada kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Hunian rumah tapak terus bertumbuh di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022). Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen akhir April 2024 akan berimbas pada kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR).

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menuai kekhawatiran berdampak pada peningkatan suku bunga kredit pemilikan rumah. Di tengah turbulensi ekonomi, kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah tidak hanya meningkatkan beban biaya angsuran masyarakat, tetapi juga memicu pelemahan pasar properti.

Mayoritas masyarakat selama ini menggunakan skema kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA) dalam pembiayaan perumahan. Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, per Triwulan IV-2023, memperlihatkan skema pembiayaan utama dalam pembelian rumah primer adalah melalui KPR, yakni sebesar 75,89 persen dari total pembiayaan.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan