logo Kompas.id
EkonomiKecelakaan Travel "Gelap”...
Iklan

Kecelakaan Travel "Gelap” Jalan Tol Cikampek Menguak Borok Transportasi Darat

Tragedi travel "gelap" di Tol Cikampek Km 58 menggambarkan kusutnya transportasi darat di Indonesia.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
· 1 menit baca
Awak kendaraan yang terjaring dalam operasi penyekatan menelepon dari atas atap mobil di area penyitaan barang bukti halaman Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (11/5/2020). Tiga hari operasi, 8-10 Mei, Polda Metro Jaya menyita 202 kendaraan travel gelap yang mengangkut 1.113 pemudik ke luar Jakarta.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Awak kendaraan yang terjaring dalam operasi penyekatan menelepon dari atas atap mobil di area penyitaan barang bukti halaman Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (11/5/2020). Tiga hari operasi, 8-10 Mei, Polda Metro Jaya menyita 202 kendaraan travel gelap yang mengangkut 1.113 pemudik ke luar Jakarta.

Arus lalu lintas yang berangsur normal menunjukkan Lebaran 2024 telah berakhir. Namun, sejumlah kecelakaan lalu lintas, terutama angkutan gelap yang menelan belasan korban jiwa menjadi sorotan. Hal ini mencerminkan benang kusut masalah transportasi di Tanah Air belum juga terurai, mulai dari status legalitas kendaraan hingga santunan korban.

Menurut hasil survei mobile positioning data (MPD) operator telekomunikasi PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel, jumlah pergerakan masyarakat secara nasional pada 3 April 2024 hingga 18 April 2024 mencapai 242,6 juta pergerakan. Lalu lintas jalan relatif lancar dengan kecepatan rata-rata kendaraan sekitar 70-75 kilometer (km) per jam.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan