logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKebijakan Moneter dalam...
Iklan

Kebijakan Moneter dalam Dominasi Fiskal

BI ikut membiayai beban fiskal saat pandemi Covid-19. Tanpa mekanisme profesional, preseden ini bisa ke mana-mana.

Oleh
A.PRASETYANTOKO PENGAJAR DI UNIKA ATMA JAYA
Β· 1 menit baca
Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani (dua kiri) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar (kiri), serta Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa saat menuju ruang konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/1/2024). KSSK menyatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia terjaga sepanjang tahun 2023.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani (dua kiri) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar (kiri), serta Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa saat menuju ruang konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/1/2024). KSSK menyatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia terjaga sepanjang tahun 2023.

Dinamika pasang surut perekonomian (business cycle) telah mengakibatkan perubahan arah kebijakan (politik) ekonomi. Pandemi Covid-19 membuat tingkat utang pemerintah di seluruh dunia melonjak. Sementara tekanan harga (inflasi) semakin sulit dikelola. Inflasi banyak dipengaruhi faktor non-ekonomi sehingga kenaikan suku bunga (saja) tak efektif menurunkan harga.

Berbagai persoalan lain menambah kerumitan kebijakan ekonomi, mulai dari isu geo-politik hingga perubahan iklim. Majalah Finance & Development terbitan Dana Moneter Internasional (edisi Maret 2023) mengulas arah baru kebijakan moneter di tengah dominasi fiskal. Suku bunga rendah bertahun-tahun telah membuat tingkat utang membubung tinggi.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan