logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMengurai Peran Fiskal dalam...
Iklan

Mengurai Peran Fiskal dalam Upaya Dekarbonisasi

APBN berperan penting dalam upaya memitigasi perubahan iklim. Namun, APBN tetap butuh mitra untuk pendanaan hijau.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
Β· 1 menit baca
Jajaran kincir angin milik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-1 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/2/2019). PLTB berkapasitas 72 MW ini menjadi PLTB terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap yang berkapasitas 75 MW. Ada 20 kincir angin yang terpasang di PLTB ini. Beroperasinya PLTB ini akan memperkuat pasokan listrik di Sulawesi Selatan.
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Jajaran kincir angin milik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-1 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/2/2019). PLTB berkapasitas 72 MW ini menjadi PLTB terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap yang berkapasitas 75 MW. Ada 20 kincir angin yang terpasang di PLTB ini. Beroperasinya PLTB ini akan memperkuat pasokan listrik di Sulawesi Selatan.

Sejak 2019 tercatat suhu rata-rata global telah mengalami kenaikan 1,1 derajat celsius, lebih panas dibandingkan dengan periode praindustri tahun 1850-an. Memanasnya suhu permukaan bumi disebabkan kenaikan konsentrasi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen monoksida (N2O), yang terjebak di atmosfer.

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia tentu merasakan dampak signifikan dari kenaikan suhu muka bumi. Dampak fatal dirasakan masyarakat yang tinggal di garis depan wilayah terdampak kekeringan, banjir, naiknya permukaan air laut, kebakaran hutan dan lahan, dan lain-lain.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan