Transisi Energi
Kapan Indonesia Bisa Mengandalkan Energi Terbarukan?
Masih banyak anak muda yang belum melek energi terbarukan. Kalaupun ada, mereka umumnya hanya tahu tentang energi surya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F29%2F887fd4fd-826a-461c-a799-d744025210f4_jpg.jpg)
Aktivitas di area utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis (29/2/2024). Unit 1 PLTP Lumut Balai, dengan kapasitas 55 megawatt (MW), mulai beroperasi komersial pada 2019. Adapun unit 2, juga berkapasitas 55 MW, ditargetkan beroperasi tahun ini.
Transisi dari energi fosil ke energi yang rendah emisi tak bisa ditawar. Bukan perihal ikut-ikutan tren global, tetapi menyangkut bumi dan kehidupannya di masa mendatang. Namun, muncul pertanyaan kapan Indonesia benar-benar bisa mengandalkan energi terbarukan? Sebab, kendati diberkahi potensi energi terbarukan yang melimpah, aksesnya belum mudah dan harganya belum murah.
Pada Kamis (29/2/2024), dalam perjalanan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai di Muara Enim, Sumatera Selatan, empat minivan yang mengangkut peserta Jelajah Energi Sumatera Selatan terpaksa melaju dengan kecepatan rendah. Selain berbatu, jalan juga dipenuhi tanjakan dan turunan dengan pemandangan hutan di kanan-kirinya.