Perdagangan Global
Permintaan Global Surut, Ekspor Manufaktur Triwulan I-2024 Diperkirakan Turun
Berkurangnya permintaan dari negara tujuan ekspor dan turunnya harga komoditas membuat ekspor manufaktur Indonesia lesu.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F15%2Fede515bb-f588-41cd-bb37-46b91969160c_jpg.jpg)
Kapal tunda menarik kapal bermuatan kontainer memasuki Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (15/1/2024). Menurut Badan Pusat Statistik, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Desember 2023 mencapai 258,82 miliar dollar AS atau turun 11,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai 242,90 miliar dollar AS atau turun 11,96 persen.
JAKARTA, KOMPAS — Sejalan dengan tren melemahnya permintaan global, performa ekspor industri pengolahan nasional pada triwulan pertama I-2024 diperkirakan turun dibandingkan periode sama tahun lalu. Apalagi, harga komoditas ekspor unggulan juga melandai. Skenario paling optimistis, ekspor manufaktur nasional pada triwulan I-2024 sama dengan kinerja periode sama tahun lalu.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno memperkirakan, kinerja ekspor industri pengolahan pada triwulan I-2024 akan turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. ”Kinerja ekspor masih akan lesu,” ujarnya yang dihubungi Minggu (17/3/2024).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Permintaan Global Surut, Ekspor Manufaktur Triwulan I-2024 Diperkirakan Turun".
Baca Epaper Kompas