Ketahanan Pangan
Kenaikan Inflasi Pangan Melebihi Kenaikan UMR dan Dekati Gaji ASN
Pada Februari 2024, rerata kenaikan inflasi pangan bergejolak sudah di atas rerata kenaikan gaji ASN dan UMR.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F03%2F01%2Fa7433a8b-1938-4922-99bd-00a5860a9276_jpg.jpg)
Beras berbagai kualitas di Pasar Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (1/3/2024). Harga beras yang melambung tinggi selama Februari 2024 menjadi pemicu inflasi. Badan Pusat Statistik merilis, tingkat inflasi Februari 2024 sebesar 0,37 persen secara bulanan atau lebih tinggi 0,04 persen dibandingkan inflasi Januari 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Dalam kurun waktu 3-4 tahun terakhir, rata-rata kenaikan inflasi komponen harga pangan bergejolak melebihi rerata kenaikan upah minimum regional (UMR). Level inflasi komponen tersebut juga mendekati rerata kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN). Bahkan, pada Februari 2024, angkanya sudah melebihi rerata kenaikan gaji ASN dan UMR.
Di samping itu, Perum Bulog diminta menyerap gabah petani sekitar 2 juta ton pada tahun ini. Pemerintah juga meminta agar beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog dijual maksimal Rp 10.900 per kilogram (kg) dan pelaku usaha pangan tidak menimbun stok pangan, termasuk beras.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "Laju Inflasi Pangan Lampaui Kenaikan UMR".
Baca Epaper Kompas