Taman Rekreasi Padat, Antisipasi Pemilih Pilih Liburan
Tingginya antusiasme masyarakat berlibur dapat memengaruhi minat untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat memadati taman rekreasi saat libur panjang pada akhir pekan jelang pemilihan umum. Sebagian di antaranya menghabiskan waktu mengunjungi lokasi-lokasi wisata di luar kota.
Sejumlah warga bahkan memilih liburan hingga pemilihan umum, Rabu (14/2/2024) mendatang, untuk pulang kampung dan memilih di kampung halaman. Namun, tingginya antusiasme masyarakat berlibur perlu diantisipasi karena dapat memengaruhi minat mereka menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.
Putri (28), misalnya, memanfaatkan libur akhir pekan untuk pulang dari tanah rantau dari Jakarta ke Yogyakarta. Ia akan tinggal di rumah hingga Pemilihan Umum 2024 dan belum memastikan kapan akan kembali ke Jakarta.
Kesempatan bekerja dari mana saja menguntungkan Putri untuk berlibur sembari bekerja pada jeda waktu menunggu pemilu, Senin-Selasa (12-13/2/2024) sebelum pemungutan suara. Meski ia bisa memanfaatkan waktu berliburnya untuk pergi ke mana saja, mencoblos surat suara tak kalah penting.
”Coblosan, kan, cuma sebentar saja, bisa lanjut liburan lagi. Lagian kebetulan pada minggu sebelumnya sudah ada libur lebih panjang juga. Jadi, kalau usianya sudah (memenuhi syarat) bisa mencoblos, mending prioritaskan mencoblos dulu,” kata Putri, Jumat (9/2/2022).
Baca juga: Pemilih Bimbang Turut Menentukan Hasil Pemilu 2024
Vice President of Media Event and Digital PT Taman Safari Indonesia (TSI) Alexander Zulkarnain mengemukakan, antusiasme pengunjung tinggi pada libur panjang akhir pekan (long weekend) sejak Kamis (8/2/2024). Libur memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang berlanjut dengan tahun baru Imlek menyebabkan lonjakan pengunjung. Perputaran ekonomi pun bergerak ke sejumlah daerah karena banyak warga lokal mengunjungi taman rekreasinya.
Baca juga: Mal-mal Gelar Festival Diskon Saat Pesta Demokrasi 14 Februari
Solo Safari, misalnya, berukuran 13,9 hektar di Surakarta, Jawa Tengah, yang tak begitu besar dibandingkan dengan taman rekreasi lain di naungan TSI. Namun, lokasi wisata itu mampu menarik pengunjung dari luar Surakarta, antara lain dari Yogyakarta, Klaten, Magelang, Sragen, dan Boyolali.
”Karena Surakarta-Semarang sudah terhubung jalan tol, jadi waktu perjalanan lebih singkat. Ada beberapa pelat nomor (kendaraan) dari Jawa Timur. Jadi, irisannya sampai ke Jawa Timur, lintas provinsi juga,” ujar Alex saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (9/2/2024).
Selain itu, Jakarta Aquarium Safari di Jakarta Barat juga mengalami kenaikan pengunjung. Dari rerata sekitar 2.000 kunjungan per hari, pada Kamis lalu naik menjadi 2.500 kunjungan. Angkanya bisa meningkat pada Jumat ini dengan estimasi mencapai 3.000 kunjungan didukung waktu operasional yang tutup hingga pukul 22.00.
Tren serupa terjadi pada taman rekreasi lainnya, termasuk TSI Bogor, Jawa Barat. Alex menyebut, setidaknya ada 10.000 kunjungan per Kamis lalu. Kuantitasnya diprediksi menyentuh 12.000 kunjungan pada hari ini.
Efek pengganda (multiplier effect) terasa pada daerah-daerah seputar taman rekreasi TSI. Kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan beragam dagangannya, akomodasi, penginapan, kuliner, tenaga kerja lepas, serta transportasi ikut merasakan sisi positifnya.
Baca juga: Pengelola Taman Wisata Siapkan Wahana, Pengunjung Siapkan Kocek
Alex mengatakan, pihaknya tak membangun tempat pariwisata secara komersial dengan keuntungan yang dinikmati sendiri, tetapi bisa berdampak bagi daerah sekitar. Harapannya, pemerintah setempat turut menikmati keuntungan.
Antusiasme serupa ditemukan di Ancol Taman Impian. Pihak Ancol memperkirakan kenaikan pengunjung pada akhir pekan ini ketimbang hari biasa.
Ariyadi Eko Nugroho dari bagian Humas PT Taman Impian Jaya Ancol mengatakan, rata-rata pengunjung saat akhir pekan berkisar 35.000 hingga 45.000 orang. Namun, pada akhir pekan panjang ini angkanya diharapkan bisa meningkat hingga 70.000 orang per hari. Kenaikan ini berlaku pada Kamis hingga Minggu (11/2/2024).
Baca juga: Libur Nyaman : Kiat Menghindari Kemacetan dan Kepadatan
Harga tiket yang ditetapkan juga normal, seperti hari pada umumnya. Konsumen bisa masuk ke kawasan Ancol dengan merogoh kocek Rp 30.000 per orang, mobil Rp 30.000 per unit, dan sepeda motor sebesar Rp 20.000 per unit.
”Kami mengerahkan semua petugas operasional dan mendapatkan dukungan dari pihak kepolisian untuk membantu mengamankan aktivitas rekreasi selama long weekend ini,” kata Ariyadi.
Namun, antusiasme masyarakat untuk berwisata jelang pemungutan suara itu, menurut peneliti budaya, media, dan komunikasi Idi Subandy Ibrahim perlu diwaspadai. Pemilih mengambang atau belum menentukan pilihannya (swing voters) akan cenderung memilih berlibur ketimbang menggunakan hak pilihnya. Hal ini berbeda dengan mereka yang sudah mantap, apalagi ada keterikatan dengan partai tertentu, sehingga meluangkan waktunya untuk memilih.
Ada kecenderungan di dalam bayangan saya, golput akan meningkat. Semoga bayangan kita ini salah.
”Tetapi, kelompok masyarakat yang mengambang ini, saya yakin, mungkin akan lebih memanfaatkan waktu berlibur karena faktor-faktor lebih enak, lebih nyaman. Ditambah lagi, mereka merasa belum ada orang yang menurut mereka bisa membuat tertarik,” ujarnya.
Suasana berlibur ini turut berpengaruh pada risiko tingginya angka golongan putih atau golput, orang yang tak menggunakan hak pilihnya. Pengelola wisata pun dinilai tak dapat berbuat banyak untuk mendorong masyarakat agar tak golput, baru melanjutkan liburannya.
Sejauh ini, mereka hanya dapat mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, lantas lanjut berlibur. Sebab, sekalipun lokasi wisata tutup, para pengunjung akan tetap datang karena butuh medium melupakan pemilu.
Hal ini tak terlepas dari kondisi turunnya kepercayaan masyarakat terhadap peristiwa politik yang begitu transparan. Akibatnya, muncul sinisme politik, orang-orang pun tak percaya dengan sistem pemilu dan sistem politik.
”Ada kecenderungan di dalam bayangan saya, golput akan meningkat. Semoga bayangan kita ini salah,” kata Idi.
Baca juga: Pemilih Bimbang Cenderung Tentukan Pilihan pada 14 Februari 2024