Sambut 2024, PKT Evaluasi Kinerja di Setiap Aspek
Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan akses pupuk bagi petani, termasuk dengan menyederhanakan proses.
Pengarungan urea dengan mengggunakan mesin otomatis di pabrik PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di Bontang, Kalimantan Timur, Senin (12/6/2023).
JAKARTA, KOMPAS — PT Pupuk Kalimantan Timur berupaya meningkatkan kinerja pada 2024 dengan melakukan evaluasi menyeluruh di setiap aspek. Strategi yang diterapkan pada 2024 masih akan fokus pada prinsip growth strategy, yang mencakup penguatan operasi dan rantai pasok; diversifikasi produk; dan ekspansi geografis.
Menurut data Pupuk Kaltim (PKT), prognosis realisasi kinerja produksi hingga 31 Desember 2023 adalah amoniak 2,73 juta ton, urea 3,28 juta ton, dan NPK 156.000 ton. Capaian itu bagian dari langkah menuju target sebagai produsen urea terbesar di Asia Pasifik.
Adapun stok yang diproduksi per Desember 2023 untuk pupuk subsidi adalah 226.926 ton urea, 49.173 ton NPK, dan 9.289 ton NPK formula khusus. Sementara pada nonsubsidi adalah 393.426 ton urea dan 23.419 ton NPK. Pupuk didistribusikan ke wilayah yang menjadi tanggung jawab PKT, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan seluruh Sulawesi. Adapun NPK bersubsidi formula khusus ke Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Direktur Utama Pupuk Katim Budi Wahju Soesilo, Jumat (29/12/2023), mengatakan, pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan pupuk nasional. Pencapaian saat ini menjadi landasan untuk melakukan evaluasi menyeluruh di tahun mendatang. ”(Evaluasi) terhadap setiap aspek kinerja yang telah kami terapkan,” ujar Budi.
Menurut dia, PKT berkomitmen untuk memenuhi mandat pemenuhan target produksi dari pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia (Persero), yang merupakan perusahaan induk (holding) BUMN pupuk. Hal tersebut juga bagian dari upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Budi tak menyebut target produksi PKT pada 2024 karena masih akan disesuaikan dengan mandat pemerintah melalui Pupuk Indonesia. Di sisi lain, PKT tetap mendampingi para petani melalui program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur), yang bertujuan meningkatkan kemandirian sektor pertanian dan kesejahteraan petani.
Mengenai strategi yang diterapkan pada 2024, Budi menuturkan masih akan fokus pada prinsip growth strategy, yang terdiri dari penguatan operasi dan rantai pasok; diversifikasi produk; dan ekspansi geografis. Inti penerapan strategi itu adalah penurunan biaya produksi sekaligus peningkatan kualitas-kuantitas produksi secara bersamaan. Juga, proses pendistribusian yang cermat.
”Beberapa proyek yang akan mulai dilakukan pada 2024 meliputi pembangunan PSN (Proyek Strategis Nasional) di Fakfak (Papua Barat), pembangunan pabrik soda ash, revamping (peningkatan performa) pabrik 2 (di Bontang), dan pembangunan pabrik NPK. Penerapan ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) juga diterapkan di seluruh aspek operasional perusahaan,” lanjutnya.
Sementara itu, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) pada 2023 memproduksi pupuk urea sebanyak 2 juta ton, pupuk NPK 327.000 ton, dan amoniak 1,3 juta ton. Penyaluran pupuk subsidi terlaksana sebesar 87 persen, sedangkan capaian pupuk sektor komersial, yaitu amoniak, sebesar 130 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
”Seluruh insan Pusri diharapkan terus semangat dalam memberikan yang terbaik bagi perusahaan melalui inovasi dan kolaborasi. (Juga) mewujudkan Pusri Maju 2025 serta tercapainya kemandirian pangan dan kemakmuran negeri,” kata Direktur Utama Pusri Daconi Khotob, seperti dikutip dari laman perusahan, Minggu (24/12/2023).
Pasokan pupuk
Sebelumnya, Senior Project Manager Advokasi Pupuk PT Pupuk Indonesia (Persero) , holding BUMN pupuk, Yana Nurahmad Haerudin, dalam diskusi tentang perbaikan distribusi pupuk, yang digelar Nagara Institute serta disiarkan secara daring, Rabu (20/12/2023), mengatakan, beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo telah menjamin subsidi pupuk akan ditambah.
”Karena suplai pupuknya ada. Kalau kebutuhan pupuk subsidi kita 8-9 juta ton, masih ada selisih. (Sebab) produksi kami 14,6 juta ton (per tahun). Selama lima tahun terakhir Pupuk Indonesia bisa memenuhi keutuhan pupuk subsidi nasional. Jadi, kalau diberi tantangan, kami bisa memenuhi kebutuhan pupuk subsidi (nasional),” kata Yana.
Adapun Kementerian Pertanian berupaya memenuhi kebutuhan pupuk subsidi berdasarkan kondisi riil para petani di daerah. Subsidi pupuk oleh pemerintah pada 2024 dianggarkan Rp 26,68 triliun dengan alokasi sebesar 4,8 juta ton. Padahal kebutuhan pupuk urea dan NPK bersubsidi 10,7 juta ton. Oleh karena itu, data akan dihimpun kembali untuk penyelarasan (Kompas.id, 6/12).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pihaknya mendorong akselerasi tanam guna menanggulangi dampak iklim ekstrem yang dapat memengaruhi produksi padi nasional. Dalam mendukung itu, ketersediaan pupuk sangat dibutuhkan. ”Pupuk harus mudah didapatkan,” ujar Amran melalui siaran pers Rabu (20/12/2023).
Kementan berupaya mempermudah akses pupuk bersubsidi bagi petani. Apabila sebelumnya ada keharusan menggunakan kartu tani, kini cukup menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) selama telah terdaftar dalam gabungan kelompok tani (gapoktan).