logo Kompas.id
EkonomiTransisi Ekonomi Hijau Bisa...
Iklan

Transisi Ekonomi Hijau Bisa Serap 19,4 Juta Tenaga Kerja Baru

Transisi ke ekonomi hijau bisa meningkatkan penyerapan tenaga kerja hingga 19,4 juta orang dan mendorong pendapatan tenaga kerja sebesar Rp 902,2 triliun.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
· 1 menit baca
Kincir-kincir angin milik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-1 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/2/2019).
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Kincir-kincir angin milik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-1 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/2/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Transisi dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi berkelanjutan dinilai berdampak positif terhadap sektor ketenagakerjaan. Untuk itu diharapkan pemerintahan baru nantinya dapat lebih matang mempersiapkan peta jalan untuk transisi pekerja menuju ekosistem ekonomi hijau.

Dalam policy brief yang disusun Greenpeace Indonesia bersama Center of Economic and Law Studies (Celios) bertema ”Dampak Transisi Ekonomi Hijau terhadap Perekonomian, Pemerataan, dan Kesejahteraan Indonesia”, dilaporkan bahwa tren transisi dari energi ekstraktif tinggi karbon menuju energi bersih rendah karbon berpengaruh signifikan terhadap sektor ketenagakerjaan.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan