logo Kompas.id
EkonomiUtang Pemerintah lewat...
Iklan

Utang Pemerintah lewat Pinjaman Melonjak 388 Persen di Akhir Tahun, Kok Bisa?

Saat ongkos berutang lewat instrumen Surat Berharga Negara mahal, pemerintah menambah utang lewat pinjaman luar negeri.

Oleh
AGNES THEODORA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_aDDc9MxaSaJv96fUDAIF_n4IEc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F17%2F1bbd537d-edd0-4766-a2a9-37b1a7097631_jpg.jpg

JAKARTA, KOMPAS – Pemerintah telah berupaya keras mengurangi penerbitan utang baru berbentuk surat berharga negara (SBN) dalam satu tahun terakhir. Meski demikian, menjelang tutup tahun, utang dalam bentuk pinjaman neto naik hingga 388,1 persen. Pinjaman yang naik drastis itu sejalan dengan kondisi pasar keuangan global yang tak menentu dengan ongkos berutang yang sedang tinggi-tingginya.

Secara umum, pemerintah memiliki dua ”jalur” sumber pembiayaan atau utang. Pertama, lewat penerbitan surat utang negara (SUN) atau surat berharga negara (SBN), yang merupakan sumber pembiayaan utama pemerintah dan secara rutin dilakukan lelang umum oleh pemerintah.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan