logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPerdagangan Karbon Biru Butuh ...
Iklan

Perdagangan Karbon Biru Butuh Waktu

Perdagangan karbon biru perlu disiapkan melalui tata kelola dan mekanisme penghitungan yang efektif. Pengelolaan perlu mempertemukan perlindungan dengan kegiatan ekonomi masyarakat.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
Β· 0 menit baca
Foto udara hutan mangrove Jembatan Cinta di Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/5/2023). Penanaman mangrove di kawasan konservasi tersebut dimulai tahun 2012 oleh pemerintah setempat dan diikuti oleh warga dan sejumlah perusahaan.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara hutan mangrove Jembatan Cinta di Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/5/2023). Penanaman mangrove di kawasan konservasi tersebut dimulai tahun 2012 oleh pemerintah setempat dan diikuti oleh warga dan sejumlah perusahaan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Berkembangnya isu perdagangan karbon biru perlu disikapi dengan implementasi penghitungan dan potensi yang bisa diperdagangkan. Pengelolaan karbon biru di Indonesia dinilai butuh proses dan waktu.

Karbon biru adalah karbon yang tersimpan di ekosistem pesisir dan laut. Ada tiga jenis ekosistem pesisir dan laut yang memiliki karbon biru, yaitu mangrove, rawa pasang surut, dan padang lamun. Indonesia dikenal memiliki potensi besar untuk mangrove dan padang lamun.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan