logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊToko Ritel Serba Ada Mulai...
Iklan

Toko Ritel Serba Ada Mulai Ditinggalkan

Bergesernya perilaku konsumen turut mendorong berkurangnya minat ke toko serba ada dan hipermarket. Toko ritel terus berkembang dan beradaptasi.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
Β· 0 menit baca
Lobi pusat perbelanjaan WTC Mangga Dua, Jakarta dimanfaatkan unutk acara kumpul warga perantau asal Pekalongan, Minggu (22/10/2023).
KOMPAS/RIZA FATHONI

Lobi pusat perbelanjaan WTC Mangga Dua, Jakarta dimanfaatkan unutk acara kumpul warga perantau asal Pekalongan, Minggu (22/10/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Head of Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengemukakan, konsep toko ritel mengalami tren perubahan. Konsep konvensional peritel besar, seperti hipermarket dan toko serba ada, secara bertahap mulai berubah dan kurang diminati. Ini sejalan dengan kecenderungan konsumen untuk belanja yang lebih praktis ke toko-toko ritel yang lebih spesifi. Sementara itu, penambahan toko ritel, termasuk toko kebutuhan sehari-hari, terus meluas ke sejumlah wilayah.

Perubahan tren konsumen disikapi pengelola mal dengan memperkenalkan lebih banyak gerai-gerai ritel yang menjual barang khusus atau spesifik. Pengelola mal tidak lagi mengandalkan penyewa besar (anchor tenant), seperti department store ataupun hipermarket, namun mengoptimalkan peruntukan ruang mal dengan meninjau ulang tipe atau jenis penyewa (tenant). Konsep baru peruntukan mal itu tidak hanya diadopsi oleh mal-mal baru, tetapi juga pusat perbelanjaan kelas menengah atas yang sudah ada dengan menata ulang peruntukan mal.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan