logo Kompas.id
EkonomiTerkait Tiket, Maskapai...
Iklan

Industri Penerbangan

Terkait Tiket, Maskapai Berharap Mekanisme Pasar Diterapkan

”Saya enggak mau harga pesawat itu murah, tapi nyawa saya terancam. Tapi kalau terlalu mahal, juga saya enggak akan naik, sehingga ini harus ketemu. Kalau enggak, (masalahnya) akan begini terus.”

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
· 0 menit baca
https://assetd.kompas.id/26Ynh856DTQpvbkh1TGXdDekkac=/1024x574/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F08%2F13%2Ff91efdc5-16c8-4624-8c5f-840c11b37fb5_jpg.jpg

Sejumlah pesawat parkir di apron terminal internasional Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (5/3/2012). Kebutuhan pesawat penumpang komersial di dunia terus meningkat.

Bahasan mengenai tarif batas atas pesawat mengemuka setelah mata uang rupiah mengalami pelemahan sejak Oktober lalu. Nilainya nyaris menembus Rp 16.000 per dollar AS pada pekan lalu. Meski kini rupiah mulai menguat ke level Rp 15.861 per dollar AS pada Jumat (3/11/2023) di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dorongan untuk mengkaji tarif batas atas pesawat masih bergulir.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Memuat data...