DAMPAK EL NINO
Harga Gula Melambung
Daerah dengan harga gula tertinggi adalah Kabupaten Puncak dan Jayawijaya di Papua, masing-masing Rp 35.000 per kg dan Rp 28.00 per kg. Adapun daerah dengan harga gula terendah adalah Palembang dan Prabumulih di Sumatera
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F05%2F26%2F0d98f9f1-f9d8-44d7-9f0f-24940057d954_jpg.jpg)
Pembelian gula pasir dalam operasi pasar yang menjual di level harga Rp 12.500 per kilogram (kg) berlangsung di Pasar Baru, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Asosiasi Gula Indonesia memperkirakan produksi gula kristal putih nasional pada tahun ini turun 8-9 persen akibat dampak El Nino. Hal itu menyebabkan harga gula konsumsi di tingkat konsumen melambung di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah Rp 14.500 per kilogram. Jika tidak ada upaya menstabilkan stok dan harga, harga gula bisa tembus Rp 16.000 per kilogram.
Tenaga Ahli Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Yadi Yusriyadi mengatakan, kekeringan panjang akibat dampak El Nino menyebabkan produksi tebu turun. Per 15 September 2023, tebu yang digiling pabrik-pabrik gula di Indonesia hanya sebanyak 28,5 juta ton.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "Harga Gula Melambung".
Baca Epaper Kompas