logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBisnis Tanaman Hias Butuh...
Iklan

Bisnis Tanaman Hias Butuh Lokomotif Penggerak

Hampir semua tanaman hias yang ditawarkan oleh Indonesia terserap oleh pasar mancanegara. Nilai ekspor terus meningkat, tetapi kontribusi secara global masih sangat rendah.

Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Β· 1 menit baca
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengunjungi sejumlah stan<i></i>pameran dalam Floriculture Indonesia International Expo 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/9/2023).
KOMPAS/AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengunjungi sejumlah stanpameran dalam Floriculture Indonesia International Expo 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/9/2023).

TANGERANG, KOMPAS β€” Pengembangan bisnis florikultura atau tanaman hias membutuhkan lokomotif penggerak agar dapat memperluas pangsa pasar di kancah internasional. Sejauh ini, besarnya potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia belum diimbangi dengan kontribusi bisnis tanaman hias terhadap pasar global. Kontribusi Indonesia masing rendah, hanya 0,1 persen.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam pembukaan Floriculture Indonesia International Expo (FLOII) di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/9/2023). Hadir pula dalam acara tersebut, antara lain, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Presiden Direktur PT Fasen Creative Quality Michael Bayu A Sumarijanto, dan Ketua Perhimpunan Florikultura Indonesia Rosy Nur Apriyani.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan