logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMinat pada Sepeda Motor...
Iklan

Minat pada Sepeda Motor Listrik Konversi Rendah

Salah satu upaya yang didorong ialah dengan mengembangkan ekosistem, termasuk SPBKLU. Lewat penandatanganan MOU, kerja sama dengan sejumlah perusahaan diharapkan membuat ekosistem sepeda motor listrik berkembang.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Sejumlah sepeda motor listrik hasil konversi untuk operasional pemerintah diperlihatkan dalam <i>workshop</i> di Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Kamis (14/9/2023). Saat ini minat masyarakat akan konversi dari sepeda motor BBM ke listrik tengah ditumbuhkan, salah satunya dengan insentif Rp 7 juta per orang. Pada program insentif tersebut, 50.000 unit ditargetkan terealisasi pada 2023.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Sejumlah sepeda motor listrik hasil konversi untuk operasional pemerintah diperlihatkan dalam workshop di Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Kamis (14/9/2023). Saat ini minat masyarakat akan konversi dari sepeda motor BBM ke listrik tengah ditumbuhkan, salah satunya dengan insentif Rp 7 juta per orang. Pada program insentif tersebut, 50.000 unit ditargetkan terealisasi pada 2023.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemberian insentif Rp 7 juta per orang untuk mengonversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke listrik belum mengungkit minat masyarakat. Dari target 50.000 pelaksanaan konversi pada 2023, jumlah peminat yang mendaftar baru 5.628 peserta atau 11,2 persen. Ekosistem pendukung terus ditumbuhkan agar peminat meningkat.

Dari pantauan Kompas, warga Jabodetabek umumnya belum yakin untuk beralih meskipun telah diiming-imingi insentif oleh pemerintah. Mereka masih menunggu perkembangan sepeda motor listrik yang lebih masif, termasuk sarana penukaran baterai atau stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) yang diharapkan lebih merata.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan