logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga Minyak Dunia Menguat,...
Iklan

Harga Minyak Dunia Menguat, APBN Butuh Skenario Cadangan

Kenaikan harga minyak mentah dunia 1 dollar AS per barel dapat menambah penerimaan negara sebesar Rp 3,6 triliun, tetapi juga bisa mengerek tambahan belanja negara hingga Rp 10,1 triliun dan memperlebar defisit.

Oleh
AGNES THEODORA
Β· 1 menit baca
Salah satu tangki timbun di area Integrated Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Balongan Pertamina, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, April 2023. Tren kenaikan harga minyak dunia perlu dimitigasi agar tidak membebani keuangan negara.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Salah satu tangki timbun di area Integrated Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Balongan Pertamina, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, April 2023. Tren kenaikan harga minyak dunia perlu dimitigasi agar tidak membebani keuangan negara.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tren kenaikan harga minyak dunia perlu dimitigasi agar tidak membebani keuangan negara dan menekan daya beli masyarakat. Meski pemerintah dan DPR sudah menyesuaikan asumsi harga minyak mentah dan lifting minyak di Rancangan APBN 2024, perlu ada skenario cadangan jika harga terus bergerak naik melewati perkiraan dan target lifting tidak tercapai.

Berdasarkan data Trading Economics, per Senin (11/9/2023), harga minyak mentah dunia masih terpantau tinggi melampaui 90 dollar AS per barel meski trennya sedikit menurun. Harga minyak mentah Brent mencapai posisi 90,3 dollar AS per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi 87,1 dollar AS per barel.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan