logo Kompas.id
EkonomiGantikan Pertalite, Pertamina ...
Iklan

Gantikan Pertalite, Pertamina Ingin Impor Etanol untuk Campuran Pertamax

Hal tersebut diyakini dapat menekan emisi karbon, ketergantungan pada impor BBM, dan memenuhi ”mandatory” bioenergi. Namun, kalangan pengamat menilai rencana itu bersifat reaktif dan tidak tepat.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 1 menit baca
Suasana stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023). PT Pertamina Patra Niaga resmi memperkenalkan Pertamax Green 95 sebagai produk baru bahan bakar kendaraan. Produk itu hasil pencampuran bensin dengan bioetanol 5 persen yang berbahan baku tetes tebu.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Suasana stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023). PT Pertamina Patra Niaga resmi memperkenalkan Pertamax Green 95 sebagai produk baru bahan bakar kendaraan. Produk itu hasil pencampuran bensin dengan bioetanol 5 persen yang berbahan baku tetes tebu.

JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) ingin mengganti produk bahan bakar minyak jenis pertalite dengan pertamax green 92 dengan cara mencampur pertalite dengan etanol pada 2024. Namun, lantaran pasokan etanol dalam negeri belum memadai, ethanol fuel grade diharapkan bisa dipenuhi impor. Rencana itu merupakan kajian Pertamina yang akan diusulkan kepada pemerintah.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/8/2023), mengatakan, pihaknya ingin melanjutkan program Langit Biru ke tahap II. Pada 2024, Pertamina berencana menaikkan RON 90 (pertalite) ke RON 92 (pertamax).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan