logo Kompas.id
EkonomiTantangan Penerapan Kebijakan ...
Iklan

Tantangan Penerapan Kebijakan Reduksi Emisi Karbon

Komitmen Indonesia dalam mencapai target emisi bersih menghadapi tantangan berupa minimnya pemahaman publik terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Diperlukan sosialisasi lebih intensif agar mendapat dukungan publik.

Oleh
Budiawan Sidik A
· 0 menit baca
Petugas membersihkan panel surya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atas atap pabrik terigu milik PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/9/2022). PLTS yang baru mulai dioperasikan itu mempunyai kapasitas sebesar 1 megawatt-peak dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik tersebut.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas membersihkan panel surya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atas atap pabrik terigu milik PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/9/2022). PLTS yang baru mulai dioperasikan itu mempunyai kapasitas sebesar 1 megawatt-peak dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik tersebut.

Besarnya tantangan pemerintah untuk menyosialisasikan kebijakan reduksi karbon tertangkap dari hasil jajak pendapat Kompas pada awal Agustus 2023 ini. Sebagian besar responden (65 persen) mengaku tidak mengetahui bahwa pemerintah saat ini sedang gencar melakukan upaya reduksi emisi karbon yang salah satunya berupa transisi energi dari energi fosil menuju energi baru terbarukan (EBT).

Ketidaktahuan itu sejalan dengan tingkat pemahaman masyarakat terkait situasi dunia yang tengah terdegradasi. Hanya separuh responden (53 persen) yang mengaku tahu tentang isu pemanasan global dan juga perubahan iklim. Hal ini mengindikasikan bahwa isu lingkungan masih relatif berjarak dengan keseharian masyarakat Indonesia. Tren pemanasan global yang terus meningkat saat ini bisa jadi belum dianggap sebagai ancaman serius yang dapat memengaruhi kehidupan warga.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan