Panas Bumi
Pertamina Geothermal Energy Berekspansi hingga Afrika
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk berekspansi hingga Kenya guna mengembangkan panas bumi. Namun, optimalisasi geotermal di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F10%2F198668bb-e5f2-477c-90c0-0b809692e875_jpg.jpg)
Teknisi memeriksa saluran uap air panas dari separator di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle (ORC) berkapsitas 500 KW yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (25/4/2022). PLTP Binary ORC ini merupakan proyek percontohan penerapan teknlogi binary atau optimalisasi uap air panas dari sumur geothermal Lahendong untuk produksi listrik. PT PGE berencana mengembangkan PLTP biner ini dengan kapasitas mencapai 25 MW sebagai komitmen mewujudkan sumber energi baru dan terbarukan. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN (SET) 25-04-2022
JAKARTA, KOMPAS – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk bekerja sama dengan Africa Geothermal International No 1 Limited mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot, Kenya. Kerja sama ini bentuk perluasan bisnis PT Pertamina (Persero). Potensi pengembangan di dalam negeri pun besar, tetapi terhalang sejumlah faktor.
Ekspansi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di kancah internasional disambut positif Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa. “Pengalaman dan keahlian, serta kemampuan teknis yang digunakan untuk mengembangkan panas bumi menunjukkan perluasan peluang bisnis PT Pertamina (Persero),” ujarnya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (22/8/2023).