logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊArena Sempit Pengembangan...
Iklan

Arena Sempit Pengembangan Energi Terbarukan

Target penurunan emisi gas rumah kaca mutlak dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Di sisi lain, aksesibilitas masyarakat akan energi haruslah dijamin. Pengembangan energi terbarukan masih menantang.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Teknisi berjalan di area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) <i>binary organic rankine cycle</i> (ORC) berkapasitas 500 kilowatt yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (25/4/2022). PLTP Binary ORC ini merupakan proyek percontohan penerapan teknologi biner atau optimalisasi uap air panas dari sumur geotermal Lahendong untuk produksi listrik. PT PGE berencana mengembangkan PLTP biner dengan kapasitas 25 MW sebagai komitmen mewujudkan sumber energi baru dan terbarukan.
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Teknisi berjalan di area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) binary organic rankine cycle (ORC) berkapasitas 500 kilowatt yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (25/4/2022). PLTP Binary ORC ini merupakan proyek percontohan penerapan teknologi biner atau optimalisasi uap air panas dari sumur geotermal Lahendong untuk produksi listrik. PT PGE berencana mengembangkan PLTP biner dengan kapasitas 25 MW sebagai komitmen mewujudkan sumber energi baru dan terbarukan.

Dengan potensi yang amat besar, sumber energi terbarukan di Indonesia belum optimal termanfaatkan. Sejumlah regulasi yang diterbitkan pemerintah untuk mendukung optimalisasi energi terbarukan belum begitu berdampak karena kenyataannya ketergantungan Indonesia pada energi fosil masih tinggi.

Catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sumber daya energi terbarukan Indonesia lebih dari 3.600 gigawatt (GW). Namun, realisasi kapasitas terpasang pembangkit listrik energi terbarukan hingga semester I-2023 baru 12,7 GW dengan kenaikan rata-rata sekitar 5 persen per tahun dalam lima tahun terakhir.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan