logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndonesia Minta Jangan Ada...
Iklan

Indonesia Minta Jangan Ada Kebijakan Bias dari UE

Tudingan dan kebijakan yang menekan ekspor Indonesia ke UE itu berakar pada harga minyak rapeseed dan bunga matahari yang diproduksi sejumlah negara anggota UE lebih mahal hingga 5 kali lipat dibandingkan kelapa sawit.

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
Β· 0 menit baca
EU Senior Economic Official Christophe Kiener menjadi salah satu anggota delegasi Uni Eropa dalam pertemuan konsultasi antara ASEAN dan UE, Minggu (20/8/2023). Pertemuan itu merupakan salah satu mata acara AEM Meeting ke-55 di Semarang, Jawa Tengah.
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J

EU Senior Economic Official Christophe Kiener menjadi salah satu anggota delegasi Uni Eropa dalam pertemuan konsultasi antara ASEAN dan UE, Minggu (20/8/2023). Pertemuan itu merupakan salah satu mata acara AEM Meeting ke-55 di Semarang, Jawa Tengah.

SEMARANG, KOMPAS β€” Dalam pertemuan antara ASEAN dan Uni Eropa atau UE, Indonesia meminta kebijakan yang menyangkut perdagangan internasional tidak bias dan tak subyektif. Pernyataan itu dilatarbelakangi oleh sejumlah kebijakan UE yang berpotensi menekan ekspor komoditas dan produk unggulan negara-negara anggota ASEAN.

Pertemuan konsultasi antara menteri-menteri ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers’/AEM) dan Komisi Perdagangan UE ke-19 merupakan salah satu mata acara AEM Meeting ke-55 di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (20/8/2023). Kementerian Perdagangan menghelat AEM Meeting ke-55 sepanjang 17-22 Agustus 2023 dalam rangka keketuaan Indonesia di ASEAN. EU Senior Economic Official Christophe Kiener menjadi salah satu anggota delegasi UE dalam pertemuan konsultasi itu.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan