logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTenaga Kerja Transisi Energi...
Iklan

Tenaga Kerja Transisi Energi di Indonesia Menantang

Sejalan dengan tekanan transisi energi, di Indonesia pun mulai bermunculan lowongan pekerjaan hijau ataupun lowongan pekerjaan yang mensyaratkan pekerja punya keterampilan hijau.

Oleh
MEDIANA
Β· 0 menit baca
Operator membersihkan debu yang berada di atas modul sel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya Gili Trawangan Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (10/8/2023) lalu. Pembersihan debu merupakan bagian dari pemeliharaan PLTS agar bisa berfungsi dengan optimal.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Operator membersihkan debu yang berada di atas modul sel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya Gili Trawangan Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (10/8/2023) lalu. Pembersihan debu merupakan bagian dari pemeliharaan PLTS agar bisa berfungsi dengan optimal.

JAKARTA, KOMPAS β€” Program transisi energi Indonesia, yakni mengurangi pemakaian energi fosil dan memperbanyak penggunaan energi bersih, membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten. Di Indonesia, pemenuhan kebutuhan sumber daya tersebut masih menantang dan membutuhkan rencana program yang jelas ke depan.

Direktur Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Mahatmi Parwitasari, Jumat (11/8/2023), di Jakarta mengatakan, pihaknya sedang menyusun Peta Jalan Pengembangan Lapangan Kerja Hijau. Tiga faktor melatarbelakangi penyusunan peta jalan ini. Pertama adalah ekonomi hijau yang menjadi salah satu komponen pengungkit transformasi ekonomi sehingga diperkirakan lapangan kerja hijau (green jobs) akan meningkat. Kedua, lapangan kerja hijau selama ini masih belum banyak diterjemahkan ke dalam kebijakan.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan