”Trade Barrier” Jadi Tantangan Utama Hilirisasi
Kebijakan hilirisasi hasil pertambangan Indonesia terus digempur internasional. Hambatan dagang dari negara lain pun jadi tantangan utama hilirisasi. Kendati begitu, proyek hilirisasi harus terus berlanjut.
JAKARTA, KOMPAS — Hambatan perdagangan atau trade barrier yang dibangun negara lain, khususnya Uni Eropa, menjadi tantangan utama kebijakan hilirisasi. Hal tersebut menghambat upaya Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah dari produk hasil tambang. Kendati begitu, pemerintah optimistis produk hilir hasil tambang nasional masih dapat diterima pasar internasional.
Hal itu mengemuka dalam diskusi secara daring Forum Merdeka Barat 9 yang bertajuk ”Untung Rugi Larangan Ekspor Mineral Mentah” di Jakarta, Senin (12/6/2023). Diskusi rutin yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika itu mengundang Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif, serta Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Daymas Arangga.