logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndonesia Tanpa PLTU di 2050, ...
Iklan

Indonesia Tanpa PLTU di 2050, Siapkah?

Presiden baru saja menegaskan komitmen untuk penstopan operasi semua PLTU batubara pada 2050. Namun, ada berbaga tantangan dalam mewujudkan itu, termasuk masih tingginya ketergantungan akan batubara.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Akivitas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021). PLTU Sintang salah salah satu lokasi yang memiliki ketersediaan bahan bakar co-firing dalam hal ini cangkang sawit yang besar.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Akivitas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021). PLTU Sintang salah salah satu lokasi yang memiliki ketersediaan bahan bakar co-firing dalam hal ini cangkang sawit yang besar.

Diskusi peralihan dari energi fosil ke energi bersih terus menguat seiring komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060 atau lebih cepat. Pada 2050, ditargetkan sudah tak ada lagi pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU di Indonesia. Dengan sederet tantangan yang ada, siapkah Indonesia?

Terbaru, komitmen tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo dalam pameran industri Hannover Messe 2023, Jerman, pertengahan April lalu. Kendati sempat menyebut ”2025”, Presiden bermaksud menyampaikan bahwa seluruh pembangkit batubara di Indonesia akan ditutup pada 2050.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan