logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บRisiko Keselamatan dan...
Iklan

Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tetap Tinggi

Perubahan teknologi, iklim, degradasi lingkungan, dan migrasi akan membawa konsekuensi bekerja yang berbeda dengan sebelumnya. Hal ini juga diikuti kemunculan risiko baru keselamatan dan kesehatan kerja.

Oleh
MEDIANA
ยท 0 menit baca
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek pembangunan infrastruktur Jalan Tol Layang Dalam Kota ruas Pulogebang-Sunter di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (7/3/2020).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek pembangunan infrastruktur Jalan Tol Layang Dalam Kota ruas Pulogebang-Sunter di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (7/3/2020).

JAKARTA, KOMPAS โ€Šโ€” โ€ŠUpaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 relatif masih dianggap mahal. Padahal, risiko baru K3 semakin berkembang yang di antaranya dipengaruhi oleh perubahan teknologi, iklim, degradasi lingkungan, dan migrasi.

Jam bekerja terlalu panjang masih menjadi fenomena yang terjadi, bahkan di tengah adopsi pesat teknologi digital untuk dunia kerja. โ€Jangan berpikir setelah ada pemakaian teknologi digital, lantas manusia (pekerja) tidak lagi mengalami risiko K3. Bekerja melebihi jam kerja ideal di depan layar komputer ataupun mengendalikan robot produksi berjam-jam tetap akan mengganggu kesehatan pekerja jangka panjang,โ€ ujar Programme Officer ILO Country Office for Indonesia and Timor Leste Abdul Hakim, saat menghadiri diskusi 2023 World Day for Safety and Health at Work, Kamis (13/4/2023), di Jakarta.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan