perikanan
Peluang Pasar Udang Perlu Digenjot di Tengah Ketatnya Persaingan
Peluang pasar udang masih terbuka. Indonesia dinilai perlu melakukan pembenahan produksi dan memperluas pasar, termasuk diversifikasi pasar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F09%2Fe5ccc051-77d3-4057-8c87-ec6f0a8d5c7e_jpg.jpg)
Para pekerja sedang menyiapkan bibit udang vaname di tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Presiden Joko Widodo meresmikan tambak yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp 175 miliar ini. Tambak ini memiliki 149 petak dan ditargetkan mampu menghasilkan udang vaname minimal 40 ton per hektar per tahun.
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dinilai bisa memanfaatkan peluang pasar ke Arab Saudi, menyusul kebijakan negara itu melarang sementara udang yang diimpor dari India. Saat ini, persaingan pasar udang di tingkat global semakin ketat dengan negara-negara produsen pesaing, seperti Ekuador, Vietnam, dan India.
Berdasarkan laman seafoodsource.com, Arab Saudi memberlakukan larangan sementara terhadap udang yang diimpor dari India, karena terdeteksi penyakit bintik putih (white spot syndrome virus/WSSV) pada produk udang beku yang diimpor dari India.