logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKemenperin: Impor KRL Bekas...
Iklan

Kemenperin: Impor KRL Bekas Jepang Opsi Terakhir

Kemenperin bersikukuh, impor 29 rangkaian kereta bekas dari Jepang untuk menggantikan KRL yang uzur adalah pilihan terakhir. Ke depan, operator KRL dan produsen kereta didorong memperbaiki koordinasi dan perencanaan.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
Sebuah rangkaian kereta rel listrik (KRL) tiba di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (30/3/2023). Setiap hari, sekitar 830.000 warga Jabodetabek bermobilitas dengan KRL.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Sebuah rangkaian kereta rel listrik (KRL) tiba di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (30/3/2023). Setiap hari, sekitar 830.000 warga Jabodetabek bermobilitas dengan KRL.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kementerian Perindustrian bersikukuh bahwa impor 29 rangkaian kereta bekas dari Jepang untuk menggantikan kereta rel listrik atau KRL yang sudah uzur adalah pilihan terakhir. Di masa depan, operator KRL dan produsen kereta didorong memperbaiki koordinasi dan perencanaan agar polemik serupa tidak terulang.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif, Kamis (30/3/2023), mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tentang kebutuhan kereta bekas. Audit telah berlangsung sejak pekan ketiga Maret.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan