Dorong Peningkatan Daya Saing Tuna Indonesia
Upaya memenangi persaingan dagang komoditas tuna di tingkat global dinilai memerlukan strategi negosiasi dan konsolidasi seluruh pemangku kepentingan.
JAKARTA, KOMPAS — Nilai tambah produk tuna Indonesia perlu ditingkatkan untuk memenangi persaingan di pasar global. Selain itu, mutu produk, ketertelusuran, dan sertifikasi yang memudahkan akses pasar juga harus dioptimalkan.
Ketua Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Hand Line Indonesia (AP2HI) Janti Djuari mengemukakan, komoditas tuna Indonesia tengah menghadapi persaingan ketat di tingkat global. Indonesia merupakan pemasok tuna terbesar dunia dengan alat tangkap huhate (pole and line) dan pancing ulur (handline). Labelisasi produk ”Indonesian Tuna” yang mengantongi sertifikasi ekolabel dari Marine Stewardship Council (MSC) dan fairtrade menandai produk tuna ramah lingkungan dan telah memenuhi standardisasi internasional. Namun, sertifikasi itu dinilai belum cukup untuk memenangi persaingan dagang.