logo Kompas.id
EkonomiWaspadai Dampak Penurunan...
Iklan

Waspadai Dampak Penurunan Produksi Kedelai

Penurunan produksi kedelai di negara produsen dapat berimbas pada kenaikan harga di pasar dunia karena permintaannya tetap, bahkan naik. Hal ini menandakan pentingnya swasembada kedelai.

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
· 1 menit baca
Pekerja Primkopti unit Kebayoran Lama, Jakarta, menunggu pembeli kedelai, Kamis (23/2/2023). Saat ini harga kedelai impor di tempat tersebut Rp 12.200 per kilogram. Janji pemerintah pada akhir tahun lalu untuk menurunkan harga kedelai menjadi Rp 11.000 per kg belum tercapai hingga sekarang.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja Primkopti unit Kebayoran Lama, Jakarta, menunggu pembeli kedelai, Kamis (23/2/2023). Saat ini harga kedelai impor di tempat tersebut Rp 12.200 per kilogram. Janji pemerintah pada akhir tahun lalu untuk menurunkan harga kedelai menjadi Rp 11.000 per kg belum tercapai hingga sekarang.

JAKARTA, KOMPAS — Akibat kekeringan ekstrem di Argentina, produksi kacang kedelai dunia diperkirakan menurun. Penurunan tersebut turut menggerus produksi minyak nabati berbasis biji-bijian di pasar global yang dapat digantikan oleh kelapa sawit. Oleh sebab itu, Indonesia perlu mengantisipasi kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe serta minyak goreng di dalam negeri. Selain itu, juga dampaknya pada harga minyak goreng di dalam negeri.

Laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) berjudul ”Oilseeds: World Markets and Trade” edisi Februari 2023 menyebutkan, proyeksi produksi kacang kedelai dunia pada tahun pasar 2022/2023 mencapai 383,01 juta ton. Angka ini lebih rendah dibandingkan laporan yang sama edisi Januari 2023 yang sebesar 388 juta ton.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan